Pil Aborsi: Informasi Obat Aborsi

Pil aborsi adalah metode yang aman & efektif untuk melakukan aborsi di rumah. Informasi tentang obat aborsi Mifepristone dan Misoprostol (Cytotec) dan pil penggugur kandungan dengan harga terjangkau.

Semua konten ditinjau ulang secara rutin oleh dokter medis. Tinjauan ulang konten disesuaikan dengan protokol, penelitian, dan saran kebijakan medis terkini.


Ditulis Oleh: Hazal Atay

Ditulis Pada: 12/05/2021

Direview Oleh: Catherine St Cyr

Direview Pada: 02/05/2025

Cara Mendapatkan Pil Penggugur Kandungan

Setiap tahun, ribuan perempuan berhasil mendapatkan pil aborsi melalui layanan aborsi online Women on Web. Kalau kamu tidak mengidap penyakit parah, mengalami kehamilan pada 10 minggu awal, dan tidak dapat mengakses layanan aborsi aman di tempatmu, kami bisa membantumu.

Disupervisi oleh dokter medis, helpdesk terlatih kami siap menjawab pertanyaan selama 7 hari dalam seminggu yang ingin kamu ajukan sebelum, ketika, dan setelah proses aborsi. Helpdesk menawarkan dukungan tanpa menghakimimu dan memberikan informasi tentang cara melakukan aborsi. Mereka akan menjelaskan cara yang benar dalam menggunakan pil, apa yang akan terjadi setelah menggunakan pil, dan bagaimana tanda-tanda kemungkinan komplikasi.

Layanan pengiriman pil penggugur kandungan

  • Resep pil aborsi disetujui dalam waktu 24 jam
  • Pil penggugur kandungan tersedia dalam 70-90 Euro (Rp1.200.000-Rp1.500.000)
  • Nomor resi akan tersedia ketika paket dikirimkan
  • Helpdesk akan mendukung selama 24 jam dalam 7 hari dalam 16 bahasa

Konsultasi online untuk pil aborsi

Aborsi medis, dikenal juga dengan istilah “pil aborsi”, “obat aborsi”, “self-managed aborsi”, aborsi mandiri”, atau “aborsi di rumah”, merujuk pada penggunaan obat-obatan untuk mengakhiri kehamilan. Organisasi Kesehatan Dunia (The World Health Organization – WHO) merekomendasikan aborsi yang bisa kamu atur sebagai pilihan yang aman, berterima, dan memberdayakan sampai kehamilan 12 minggu. Aborsi dengan pil menggunakan kombinasi dua obat, yaitu Mifepristone dan Misoprostol. Kalau kamu tinggal di negara di mana Mifepristone tidak tersedia, kamu juga bisa melakukan aborsi dengan menggunakan Misoprostol (cytotec) saja.

Berapa harga pil aborsi

Pil penggugur kandungan bisa didapatkan dengan melakukan donasi 70-90 euro atau (Rp1.200.000–Rp1.500.000), tergantung lokasi tempatmu berada. Kami akan meminta kamu untuk melakukan donasi kepada Women on Web untuk mendapatkan pil. Kalau kamu sedang mengalami kesulitan keuangan, mohon beri tahu kami dan kmami akan melakukan yang terbaik supaya bisa mengakomodasi situasi kamu.

Kalau kamu mau membantu orang lain yang sedang dalam situasi kesulitan keuangan, kamu bisa melakukan donasi lebih banyak untuk bisa membantu mereka.

Tentang tablet Mifepristone dan Misoprostol

Pil aborsi merupakan kombinasi dari dua obat: Mifepristone dan Misoprostol. Pertama, kamu menelan Mifepristone yang akan menghentikan kehamilan. Lalu, 24-48 jam kemudian, kamu bisa gunakan Misoprostol yang akan menyebabkan kram dan perdarahan, yang akan membantu untuk mengosongkan jaringan kehamilan dari tubuh kamu.

Mifepristone dan Misoprostol:

  • Lebih aman digunakan daripada pereda nyeri yang sering ada di rumah
  • Masuk dalam Daftar WHO yang berisi Obat Esensial
  • Dikirim oleh salah satu rekan farmasi
  • Diproduksi oleh pabrik yang sudah tersertifikasi WHO

Bagaimana cara menggunakan pil aborsi (sebelum 12 minggu)

Pil aborsi merupakan obat yang digunakan untuk melakukan terminasi kehamilan (disebut juga dengan aborsi medis, self-managed abortion, atau aborsi di rumah).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan aborsi dengan pil di rumah sebagai opsi yang aman dan memberdayakan sampai kehamilan 12 minggu.

Ketika menggunakan pil aborsi, pilihlah tempat privat yang nyaman supaya kamu bisa beristirahat dan tetap bisa minum supaya tidak dehidrasi. Sangat direkomendasikan ada orang yang kamu percaya berada di sampingmu untuk mendukungmu dan membuatmu aman.

Pil aborsi berisi kombinasi dua obat, Mifepristone dan Misoprostol. Kalau kamu berada di negara yang tidak tersedia Mifepristone, kamu juga bisa melakukan aborsi medis hanya dengan menggunakan Misoprostol saja.

Aborsi dengan Mifepristone dan Misoprostol

Aborsi dengan pil yang menggunakan Mifepristone dan Misoprostol merupakan metode yang sangat biasa dilakukan dan efektif. Mifepristone digunakan pertama dan memblok hormon yang dibutuhkan untuk mempertahankan kehamilan. Setelah 24 jam, Misoprostol digunakan yang akan membuka dan membuat serviks tidak tegang sehingga dapat menyebabkan konstraksi pada uterus, membantu mengeluarkan kehamilan dari dalam tubuh. Aborsi medis merupakan proses yang bisa jadi sampai 2 minggu atau mungkin sampai siklus menstruasi selanjutnya, tetapi kebanyakan tubuh perempuan bisa melakukan aktivitas sehari-hari lagi setelah 1-2 hari.

Kami sangat menyarankan kamu untuk menaruh Misoprostol di bawah lidah dan membiarkannya di sana untuk memastikan tidak ada sisa yang dapat ditemukan dalam tubuh kamu.

Pada situasi kamu membutuhkan perhatian medis, Misoprostol tidak akan terlibat dalam tes darah sehingga tidak ada cara untuk membuktikan bahwa kamu sudah melakukan percobaan melakukan terminasi kehamilan.

Aborsi medis yang dilakan pada trimester pertama terbukti 98% efektif dan disebut lebih aman dari persalinan pada umumnya atau menggunakan ibuprofen dan aspirin dosis tinggi yang mudah ditemukan di toko obat.

Kedua obat yang digunakan sebagai pil aborsi, Mifepristone dan Misoprostol, dapat ditemukan dalam WHO’s Core Model List of Essential Medicines.

Silakan baca lebih lanjut instruksi dan informasi yang lebih komprehensif tentang cara penggunaan pil aborsi dengan membaca bagian di laman pertanyaan dan jawaban kami.

Aborsi hanya dengan Misoprostol/Cytotec

Jika Mifepristone tidak tersedia, aborsi juga bisa dilakukan hanya dengan menggunakan Misoprostol saja (biasa juga disebut dengan Cytotec).

Ketika digunakan sesuai dengan yang direkomendasikan, aborsi dengan Misoprostol efektif 85%, tergantung lama kehamilannya.

Misoprostol/Cytotec tersedia pada beberapa apotek lokal dan ini mungkin pilihan yang lebih aman untuk melakukan terminasi kehamilan kamu karena lebih cepat kamu dapatkan. Untuk melakukan aborsi sendiri sampai lama kehamilan 12 minggu dengan menggunakan Misoprostol saja, kamu akan membutuhkan 12 tablet selama 6-7 jam.

Kalau kamu menggunakan Misoprostol untuk melakukan aborsi, sangat penting untuk tahu berapa lama kehamilan kamu. Kalau kamu melakukan aborsi dengan menggunakan Misoprostol saja di atas 12 minggu, risiko pendarahan berat, nyeri yang begitu perih, dan/atau komplilkasi meningkat seiring dengan bertambah lamanya kehamilan kamu (serupa dengan penggunaan Mifepristone dan Misoprostol setelah 12 minggu).

Mohon baca informasi dan instruksi yang lebih lengkap tentang cara melakukan aborsi hanya dengan Misoprostol saja di laman Women on Waves.

Kalkulator Kehamilan

Banyak orang menyadari kehamilan mereka karena berbagai perubahan di tubuh mereka. Gejala awal bisa berupa menstruasi yang terlambat (ketika kamu aktif berhubungan seksual), mual, payudara yang mengencang dan membengkak, dan kelelahan.

Studi menunjukkan bahwa perempuan bisa mengestimasikan sendiri secara akurat.

Untuk mengkalkukasi kira-kira berapa lama kehamilan kamu, coba ingat-ingat tanggal kapan hari pertama menstruasi terakhir kamu dan hitung sejak hari itu sampai hari inil ini kana memberi tahu berapa lama kehamilan kamu secara relatif akurat.

Cara satu-satunya untuk memastikan kamu hamil adalah dengan melakukan tes kehamilan (secara akurat dilakukan sehati setelah kamu melewati masa menstruasi kamu selanjutnya) atau melakukan USG (menunjukkan kehamilan sejak seminggu setelah kamu melewati hari mentruasi kamu.

Kalau kamu membutuhkan pil aborsi, Women on Web bisa membantu kami sampai lama kehamilan sampai 10 minggu

Apakah pil aborsi aman sampai setelah 12 minggu?

Beberapa alasan bisa menjadi faktor yang membuat seseorang membutuhkan aborsi lebih lama (12-24 minggu). Baru mengetahui bahwa kamu mengalami kehamilan di trimester kedua karena siklus menstruasi yang tidak teratur, kewajiban waktu tunggu yang menyebabkan keterlambatan, ataau bisa juga berubah pikiran karena situasinya berubah, semuanya merupakan alasan yang valid.

Meskipun aborsi di lama kehamilan yang lebih besar (trimester kedua) merupakan kasus minoritas, memberikan akses yang aman bisa menurunkan tingkat kesakitan dan kematian yang terkait dengan aborsi.

Layanan konsultasi online Women on Web hanya tersedia untuk lama kehamilan 10 minggu dengan pertimbangan waktu pengiriman sampai obat yang diresepkan tiba.

Kalau kamu mengunakan pil setelah lama kehamilan di atas 12 minggu karena keterlambatan pengiriman, kami sangat merekomendasikan kami untuk berada di tempat yang dekat dengan lokasi fasilitas layanan kesehatan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa aborsi medis yang dilakukan selama trimester kedua juga berakhir sukses dan obatnya menyebabkan aborsi.

Meskipun demikian, risiko komplikasi meningkat dan ada kemungkinan lebih besar untuk membutuhkan perhatian medis setelahnya.

Aborsi medis setelah 12 minggu selalu menjadi pilihan yang lebih aman daripada menggunakan metode tidak aman untuk melakukan aborsi.

Metode seperti memasukkan benda tajam melalui vagina, minum racun kimia, atau trauma yang dilakukan pada perut merupakan tindakan yang sangat berbahaya dan fatal.

*Kalau kamu berada di Polandia, Women on Web bisa memberikan akses pil aborsi gratis bagi emreka yag ingin menterminasi kehamilan pada trimester kedua karena fetal abnormalities.

Aborsi Pembedahan vs Aborsi dengan Pil

Ada dua metode aborsi yang aman: pembedahan dan dengan pil.

Aborsi dengan pembedahan merupakan prosedur minor untuk mengeluarkan kehamilan melalui peralatan operasi. Prosedur yang direkomendasikan dan paling banyak digunakan di klinik disebut aspirasi vakum. Ini dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih dan membutuhkan kunjungan ke klinik secara langsung.

Aborsi medis adalah aborsi dengan pil. Banyak perempuan memilik metode ini karena kurang invasif dan tidak membutuhkan obat bius maupun peralatan lainnya. Proses bisa dilakukan sendiri di rumah sehingga pilihan ini menjadi lebih privat, dan beberapa mengatakan metode ini terasa lebih natural seperti mengalami menstruasi yang banyak atau keguguran. Aborsi di rumah tidak membutuhkan bepergian atau mengatur jadwal menjaga atau atau komitmen kerja, sehingga menyebabkan aborsi yang aman dan kurang intrusif.

Di beberapa negara yang menyediakan aborsi pembedahan, akses terhadap aborsi pembedahan dan medis sangat esensial dan kebutuhan perawatan kesehatan yang sensitif secara waktu.

Efek samping dan risiko pil aborsi

Aborsi dengan pil Mifepristone dan Misoprostol adalah aman dan efektif untuk mengakhiri kehamilan (tingkat kemanjuran mencapai 98%). Efek samping dari pil aborsi sama dengan ketika kamu mengalami keguguran spontan.

Kurang dari 0.4% aborsi medis dengan Mifepristone dan Misoprostol berakhir dengan komplikasi serius.

Terdapat risiko kesehatan dan efek samping yang perlu dipertimbangkan, tetapi aborsi medis sudah dites secara luas dan penyedia layanan kesehatan moden menggunakannya bersama dengan jutaan perempuan dari seluruh dunia.

Efek samping Mifepristona dan Misoprostol

Setelah melakukan aborsi dengan Mifepristone dan Misoprostol, kamu akan mengalami beberapa efek samping. Untuk mengurangi rasa tidak nyaman, kami bisa menggunakan pereda nyeri (NSAID) seperti Ibuprofen atau Diclofenac sebelum melakukan aborsi.

Efek samping yang umum terjadi:

  • Kram perut
  • Nyeri perut
  • Berdarah (lihat di bawah untuk keterangan lebih lanjut)
  • Mengeluarkan gumpalan darah dan jaringan

Efek samping lainnya dari penggunaan Mifepristona dan Misoprostol:

  • Mual
  • Muntah
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Diare
  • Keringatan panas
  • Demam

Jika salah satu gehala ini terasa ekstrem dan berlanjut selama beberapa hari setelah menggunakan Misoprostol, kamu harus segera mencari pertolongan medis.

Pendarahan setelah menggunakan pil aborsi

Pendarahan sering kali menjadi tanda awal bahwa aborsi sudah mulai. Pendarahan akan berlanjut dengan kram perut yang kemudian terasa semakin banyak dan nyeri. Aborsi medis dengan Mifepristone dan Misoprostol terasa seperti mengalami menstruasi yang berat. Semakin lama kehamilannya, semakin berat nyeri dan berdarah yang akan terjadi. Berdarah yang paling berat biasanya berhenti 1 sampai 2 jam setelah mengeluarkan jaringan kehamilan.

Melihat komplikasi pil aborsi

Risiko untuk mengalami komplikasi dari penggunakan pil aborsi sangat rendah (kurang dari 0,4% yang berakhir dengan komplikasi serius). Risikonya sama saja dengan mengalami keguguran spontan dan akan menjalani proses perawatan yang sama.

Kalau kamu mengalami beberapa gejala berikut, kamu harus segera menemui tenaga kesehatan.

Tanda-tanda kamu mengalami komplikasi setelah melakukan aborsi:

Pendarahan berat

Kalau pendarahan kamu berlangsung lebih dari dua jam dan membutuhkan lebih dari 2 pembalut maxi setiap jamnya, atau kamu mulai merasa pusing atau ingin pingsan (tanda-tanda kehilangan darah terlalu banyak), kamu harus segera mencari pertolongan medis. Obat tambahan atau kadang pembedahan (vakum aspirasi) mungkin dibutuhukan untuk menangangi pendarahan berat, tetapi biasanya tambahan Misoprostol akan menghentikan pendarahan. Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, (kurang dari 0,2%), tranfusi darah mungkin dibutuhkan.

Kalau kamu membutuhkan perhatian medis lebih, ketika harus pergi ke rumah sakit dan jika tersedia, taruh 2 tablet Misoprostol di bawah lidah kamu untuk membantu pendarahan. Ingat untuk menelannya atau melepehkannya sebelum masuk rumah sakit.

Demam tinggi

Demam tinggi bisa jadi tanda infeksi. Biasanya wajar untuk mengalami demam ringan (di bawah 38 C) dalam waktu 24 jam setelah menggunakan pil, tetapi kalau demam menjadi semakin parah dan berlanjut satu sampai dua hari, kamu mungkin mengalami komplikasi. Dalam kasus seperti ini, kamu harus segera mencari bantuan medis karena kamu mungkin membutuhkan antibiotik atau vakum aspirasi untuk mengeluarkan jaringan yang terinfeksi.

Reaksi alergi

Reaksi alergi bisa muncul setelah menggunakan pil aborsi. Beberapa gejala ringan yang biasa terjadi termasuk gatal pada kulit, kemerahan, atau bentol-betol. Reaksi ini akan berakhir sendiri atau bisa juga diatasi dengan antihistamines. Kalau kamu mengalami reaksi yang parah, seperti pembengkakan, susah napas, pusing, pingsan, atau tekanan pada dada, kamu harus segera mencari bantuan medis.

Kalau kamu mengalami gejala ini, kamu harus mencari bantuan medis.

Untuk informasi lebih detil, silakan kunjungi laman Pertanyaan dan Jawaban kami tentang proses aborsi.

Proses aborsi

Bagaimana kalau pil aborsi tidak berhasil?

Abosi medis dengan MIdepristone dan Misoprostol merupakan 98% efektif dan memiliki risiko kesehatan yang sama dengan keguguran spontan. Ada beberapa potensi risiko, tetapi, kamu tetap harus memperhatikannya.

Kehamilan yang berlanjut

Salah satu risikonya adalah aborsi tidak menterminasi kehamilan kamu. Kalau kamu tetap mengalami gejala kehamilan setelah menggunakan pil, seperti mual atau payudara yang mengeras, kamu mungkin mengalami kehamilan yang berlanjut. Direkomendasikana untuk melakukan tes kehamilan 3 minggu untuk mengkonfirmasi bahwa kamu sudah tidak lagi hamil. Sangat penting untuk menunggu setidaknya 3 minggu sebelum melakukan tes. Di dalam tubuh kamu mungkin masih ada hormon kehamilan sehingga menyebabkan hasil positif yang palsu.

Aborsi yang tidak tuntas

Risiko lain yang bisa terjadi adalah aborsi yang tidak tuntas. Artinya, kehamilan sudah terterminasi, tetapi masih ada sisa dalam rahim kamu. Kalau masih ada sisa. jaringan di dalam tubuh kamu, kamu bisa mengalami komplikasi seperti pendarahan berat atau infeksi. Kalau kamu mengalami nyeri di perut yang terus berlangsung selama beberapa hari, nyeri yang peruh, dan terlalu banyak berdarahan (lebih dari menstruasi biasanya), demam, atau pendarahan yang lama, kamu mungkin mengalami aborsi yang tidak tuntas. Tiga minggu setelah melakukan aborsi, kamu mungkin masih menerima hasil tes kehamilan yang positif kalau aborsinya tidak tuntas. Dalam kasus seperti ini, kamu sebaiknya mengakses USG untuk mengkonfirmasi apakah ada sisa jaringan dalam tubuh kamu. Kalau kamu tidak mengalami tanda-tanda komplikasi, kamu bisa menggunakan dua pil Misoprostol untuk mengeluarkan sisa jaringan.

Kehamilan ektopik

Terakhir, aborsi dengan pil tidak akan berhasil kalau kamu mengalami kehamilan ektopil. Kehamilan ektopik terjadi ketika fetus berada di luar rahim (biasanya di tuba falopi). Dalam kasus ini, pil tidak akan efektif kamu perlu segera mengakses layanan kesehatan. Kehamilan ektopik jarang terjadi, tetapi bisa berujung pada risiko kesehatan yang serius dan perlu segera mendapatkan tindakan medis. Kalau kamu mengalami kesakitan yang parah dan terus-menerus setelah melakukan aborsi, terutama hanya di satu sisi, kamu mungkin mengalami kehamilan ektopik. Sangat penting untuk mengecek bahwa kehamilan sudah berhenti setelah tiga minggu. Kalau tes kehamilan kamu masih positif, sangat penting untuk memeriksakan kesehatan karena kamu mungkin mengalami kehamilan ektopik.

Untuk informasi lebih detil, silakan kunjungi laman Pertanyaan dan Jawaban tentang komplikasi aborsi medis.

Komplikasi aborsi medis

Tindakan tidak aman yang perlu dihindari

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah menyatakan bahwa aborsi yang dilakukan sendiri atau aborsi di rumah merupakan pilihan yang aman dan efektif.

Internet, sayangnya, sering memberikan informasi tentang metode yang ternyata tidak aman untuk dilakukan di rumah. Meskipun beberapa bahan terkesan menarik, seperti natural atau produk murah yang ada di rumah, kamu harus menghindari penggunaannya untuk menterminasi kehamilan. Itu semua tidak efektif dan bahkan bisa menyebabkan risiko kesehatan yang serius. Komplikasi dengan bahan-bahan tersebut termasuk aborsi tidak tuntas, infeksi, pendarahan berat, bahkan konsekuensi yang meregang nyawa.

Di wilayah yang tidak memperbolehkan aborsi, perempuan sering kali mencari tindakan tidak aman untuk mengakhiri kehamilannya.

Menurut WHO, sebanyak 45% dari aborsi secara global dilakukan secara tidak aman.

Kedua metode yang aman dan efektif adalah aborsi medis dan aborsi pembedahan. Jangan pernah menggunakan solusi dengan racun, memasukkan benda tajam dalam tubuh kamu, atau melukai diri sendiri utnuk mengakhiri kehamilan.

Kalalu kamu perlu akses terhadap aborsi, mulai lakukan konsultasi online sekarang.

Berikut beberapa bahan yang harus dihindari:

Teh dan herbal

Beberapa alternatif terkesan aman, seperti menggunakan herbal atau teh. Sayangnya, metode ini memungkinkan untuk memberikan risiko kesehatan tambahan dan beracun. Bahkan, herbal dan bumbu-bumbu yang biasa kamu gunakan sehari-hari bisa menyebabkan risiko kesehatan jika digunakan secara tidak semestinya.

Obat herbal yang biasanya disarankan untuk mengakhiri kehamilan merujuk pada obat herbal. Herbal ini biasa dipercaya untuk menstimulasi menstruasi, mendorong rahim untuk berkontraksi, dan mengeluarkan isinya. Beberapa obat aborsi yang umum adalah wormwood, yarrow, safflower, peony, chamocile, mugwort, dan herbal yang kaya akan minyak esensial. Buah-buahan, beri, bahkan vitamin C juga umumnya diyakini dapat mengakibatkan aborsi. Namun, efektivitas tumbuhan dan tanaman untuk mengakhiri kehamilan aborsi masih menjadi perdebatan dan sebagian besar memerlukan jumlah racun yang harus dikonsumsi agar mendapatkan efek yang diinginkan. Menggunakan pengobatan ini untuk mengakhiri kehamilan menimbulkan risiko kesehatan tinggi yang sering kali memerlukan perawatan medis dan bukan merupakan metode aborsi yang dapat diandalkan.

Bahan kimia rumah tangga

Bahan kimia atau solusi lain yang ditemukan di rumah tidak seharusnya digunakan untuk mengakhiri kehamilan, tidak peduli seberapa terlihat tidak berbahayanya bahan-bahan itu. Bahan-bahan itu yang diracik bia menjadi racun yang membutuhkan perhatian medis dengan segera.

Penggunaan bahan kimia seperti pembersih atau pemutih sangat berbahaya dan tidak boleh dicoba.

Pereda nyeri, resep, dan obat-obatan di toko obat

Kamu sebaiknya hanya menggunakan obat-obatan di rumah sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan. Penggunaan obat-obatan yang tidak seharusnya digunakan untuk aborsi bisa menyebabkan risiko kesehatan serius.

Kalau kamu berpikir untuk mengakhiri kehamilan dengan pil aborsi, kamu harus berhati-hari dengan obat palsi yang berpura-pura sebagaisuber terpercaya. Penjualan obat palsu sering terjadi, khususnya melalui internet, termasuk obat aborsi. Pastikan kamu melakukan riset terlebih dahulu sebelum membeli atau memesan pil aborsi dan pastikan berasal dari sumber terpercaya.

Baca peringatan dari Women on Waves terkait farmasi online yang palsu.

Informasi lebih lanjut tentang aborsi tidak aman dari WHO.

Hukum Pil Aborsi

Hukum aborsi secara global beragam, mulai dari sama sekali tidak memperbolehkan aborsi sampai menyediakan akss terhadap aborsi berdasarkan permintaan. Bahkan, di negara yang tidak memperbolehkan aborsi/ilegal atau hanya memperbolehkan aborsi untuk keselamatan perempuan, aborsi tetap saja terjadi.

Faktanya, tingkat kehamilan yang tidak diinginkan paling tinggi terjadi di negara-negara yang tidak membatasi akses terhadap aborsi

Kmau bisa mengunjungi database World Abortion Laws untuk melihat status legal terkait aborsi di negara kamu.

Dua pil yang digunakan sebagai pil aborsi, Mifepristone dan Misoprostol, keduanya sudah masuk dalam daftar World Health Organization’s Core Model List of Essential Medicines.

Daftar ini berisi obat-obatan yang ditentukan sebagai dasar kebutuhan sistem kesehatan masyarakat. WHO melihat aborsi sebagai isu kesehatan masyarakat dan mendukung penggunaan pil aborsi sebagai cara yang aman dan efektif untuk mengakhiri kehamilan.

Cari tahu lebih lanjut tentang layanan aborsi dan dukungan yang tersedia di negara kamu.

Dapatkan pil aborsi dari Women on Web

Kamu bisa mendapatkan resep dari Women on Web dan pil aborsi akan dikirimkan ke alamat yang kamu berikan.

Ini adalah langkah-langkah untuk mendapatkan pil penggugur kandungan:

1. Mulai konsultasi online untuk mendapatkan pil aborsi

Konsultasi online berisi pertanyaan-pertanyaan tentang kesehatan dan kehamilan untuk memastikan keamanan. Semua informasi yang kamu bagikan bersifat privat dan dilindungi.

2. Dokter kami menyetujui pesanan pil aborsi online kamu

Konsultasi kamu akan segera ditinjau ulang oleh tim medis kami. Helpdesk kami akan meminta kamu untuk mengirimkan donasi sebesar 7 -euro dan menyetujui pesanan pil aborsi dalam waktu 24 jam.

3. Paket pil aborsi akan dikirimkan ke alamat kamu

Paket pil aborsi akan dikirimkan ke rumah kamu dan persiapannya akan dimulai dalam waktu 24 jam setelah disetujui dokter. Kamu akan menerima nomor resi paket supaya kamu bisa memantau paket kamu sudah sampai di mana.

Kalau kamu sedang berada dalam situasi keuangan yang sulit, mohon beri tahu kami setelah menyelesaikan konsultasi online supaya kami bisa mendukung kamu.

Helpdesks kami ada selama 24/7 untuk memberikan dukungan selama proses aborsi: info@womenonweb.org

Dukungan kamu memungkinkan kerja-kerja kami

Donasi sejumlah 90 euro akan memberikan akses terhadap layanan kesehatan esensial bagi seseorang. Kamu juga bisa terlibat dalam jaringan kami dan berkolaborasi.